Selasa, 24 September 2024

Wujudkan Indonesia Sehat dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini

 



Perhimpunan Nutrisi Indonesia (INA) Didukung Nutricia Sarihusada" sebagai penyelenggara Malnutrition Awareness Week


Tanggal 17 September 2024 kemarin saya menjadi salah seorang yang beruntung bisa mengikuti workshop Pekan Sadar Malnutrisi (Malnutrition Awareness Week) 16-20 September 2024. Kegiatan ini didukung oleh Nutricia Sarihusada dengan tema 





Wujudkan Indonesia Sehat dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini”. 


Informasi yang saya dapatkan saat workshop, saya tuliskan agar informasi yang saya dapatkan bisa juga sampai ke para ibu yang lain. 


Narasumber yang hadir dengan moderator Dr . Lula moderator Dr. Lula Kamal, memberikan paparan yang bermanfaat untuk semua yang hadir di Paloma Resto tempat acara berlangsung, maupun yang menonton melalui YouTube Nutrisi Untuk Bangsa. 



✅Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K) – Presiden INA (Indonesian Nutrition Association/ Perhimpunan Nutrisi Indonesia)*


✅Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB – Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


✅Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH – Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada*




Malnutrisi pada anak adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan upaya bersama, terutama di 1000 hari pertama kehidupan anak



Saat ini, malnutrisi merupakan salah satu masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak dan ibu hamil. Terlihat dari hasil Laporan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kementerian Kesehatan RI, angka nasional prevalensi stunting tahun 2023 sebesar 21,5 persen, yang artinya hanya turun 0,1 persen jika dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar 21,6 persen. Selain itu, berdasarkan laporan Food and Agriculture Organization (FAO) kasus malnutrisi di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu menduduki peringkat ketiga di Asia Tenggara. Faktor kemiskinan, kurangnya akses terhadap pangan bergizi, rendahnya pengetahuan tentang gizi, serta ketidakmerataan pelayanan kesehatan menjadi penyebab utama dari malnutrisi di berbagai wilayah Indonesia. 


Perhimpunan Nutrisi Indonesia (Indonesian Nutrition Association/INA) telah berusaha dan berpartisipasi memerangi malnutrisi dengan melakukan berbagai kegiatan dengan menjadi salah satu duta kegiatan Pekan Sadar Malnutrisi (Malnutrition Awareness Week/MAW) yang diselenggarakan oleh American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN) sejak 2017. 


Tahun 2024 ini, MAW dilaksanakan pada tanggal 16 - 20 September dengan melakukan kegiatan edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak dan pencegahan malnutrisi didukung oleh Nutricia Sarihusada dengan tema ‘Wujudkan Indonesia Sehat dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini’.


“Perlu diketahui, riset dari Center for Indonesian Studies (CIPS) menyebutkan bahwa 21 juta masyarakat atau setara 7 persen dari total populasi penduduk Indonesia, kekurangan gizi dengan asupan kalori per kapita harian di bawah standar Kementerian Kesehatan yang sebesar 2.100 kkal. Malnutrisi, jika tidak dikenali dan diobati, dapat memperburuk kondisi kesehatan individu, terutama mereka yang berisiko seperti orang tua, penderita penyakit kronis, dan pasien dengan infeksi. Malnutrisi bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik dan meningkatkan risiko kematian, tetapi juga memiliki konsekuensi ekonomi yang signifikan, seperti peningkatan biaya rawat inap dan rehabilitasi.” papar Presiden INA (Indonesian Nutrition Association/Perhimpunan Nutrisi Indonesia), Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K).


Dr. dr. Luciana juga  menekankan pentingnya mencegah malnutrisi sedini mungkin dengan meningkatkan kesadaran akan tanda-tanda malnutrisi, serta pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan bahwa masyarakat Indonesia memahami dan dapat menerapkan pola makan dengan gizi seimbang agar kesadaran masyarakat tentang malnutrisi dapat meningkat secara lebih luas, sehingga tercipta generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan.



Pekan Kesadaran Malnutrisi adalah kampanye tahunan multi organisasi yang dibuat oleh American Society for Parenteral and Enteral Nutrition {ASPEN} Dimana INA menjadi salah salah satu duta resmi MAW ASPEN sejak tahun 2020, untuk mendukung kegiatannya yaitu terkait peran penting nutrisi pada Kesehatan dan pemulihan penyembuhan. Kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi Masyarakat tentang pentingnya berdiskusi mengenai status gizi mereka dengan tenaga Kesehatan, terutama Ketika mereka dirawat dirumah sakit. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.nutritioncare.org/MAW.


Malnutrisi, ketika tidak terdeteksi sejak awal dan dan tidak diobati dapat mengakibatkan: 

✅ Pasien harus dirawat dirumah sakit lebih lama.

✅ Dua kali berisiko memerlukan rehabilitasi dan perawatan jangka panjang

✅ Serta meningkatkan angka kematian di rumah sakit 2,3 kali.

Selain dampak terhadap Kesehatan Masyarakat malnutrisi meningkatkan biaya rumah sakit lebih banyak 73% dan menyebabkan peningkatan biaya hingga $10.000 untuk rawat inap ulang di rumah sakit.


Selain stunting, masalah malnutrisi lain seperti wasting {berat badan sangat rendah untuk tinggi badan} juga mendapat perhatian. Upaya pencegahan dan deteksi dini terus dilakukan di berbagai tingkat pelayanan Kesehatan untuk menekan angka malnutrisi secara keseluruhan.


Peran Malnutrition Awareness Week dalam Upaya Penanggulangan Malnutrisi di Indonesia

Tujuan Malnutrition Awareness Week

➡️ Meningkatkan Kesadaran Masyarakat tentang dampak malnutrisi

➡️ Memperkenalkan strategi pencegahan dan intervensi yang efektif


Aktivitas utama 

⏩ Kampanye edukasi melalui media social, seminar dan webinar.

⏩ Penyuluhan tentang pola makan sehat dan pentingnya pemeriksaan gizi secara rutin


Tanda tanda dan gejala malnutrisi, jika anda atau orang terdekat mengalami salah satu gejala dibawah ini, segera konsultasikan dengan penyedia layanan Kesehatan. 

Materi Pemaparan Dr. dr. Lusiana


Pentingnya edukasi dan advokasi untuk meningkatkan kesadaran Masyarakat tentang gizi seimbang. 



Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB memaparkan bahwa malnutrisi bukan hanya kekurangan gizi.


 "Pengertian Malnutrisi menurut WHO adalah kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan dalam asupan energi maupun nutrisi seseorang”. 



Malnutrisi dapat menyebabkan berbagai gangguan biologi pada orang yang mengalami malnutrisi. Malnutrisi sering kali terjadi underdiagnosis, sehingga penanganan menjadi terlambat dan ini berdampak pada kegagalan dalam proses penyembuhan dan berujung pada peningkatan morbiditas dan kematian." jelas Prof. Ari



Sesuai dengan target pemerintah dalam menuju Indonesia Emas 2045, dibutuhkan kesadaran dalam mengentaskan malnutrisi dalam mempersiapkan “Generasi Emas”  yang sehat, berkualitas dan berdaya saing. Upaya ini perlu keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, tenaga kesehatan, serta masyarakat umum, guna bersama-sama menggalakkan edukasi dan intervensi gizi. Sebagai salah satu perusahaan yang berkecimpung di bidang nutrisi, Nutricia Sarihusada berkomitmen untuk terus berkontribusi melalui berbagai inisiatif untuk mencegah malnutrisi, karena gizi memainkan peran penting untuk membawa perubahan positif pada kesehatan dan kualitas hidup manusia.



Pentingnya Kolaborasi Antar Sektor dalam Mencegah Malnutrisi.


Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH menyampaikan bahwa pencegahan malnutrisi merupakan langkah krusial untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal pada anak, serta menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan. “Namun, untuk menghadapi permasalahan ini diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, organisasi non-profit, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pencegahan malnutrisi. Nutricia Sarihusada, sebagai perusahaan yang fokus pada nutrisi, berkomitmen untuk terus berkontribusi melalui berbagai produk nutrisi, riset dan inisiatif sosial guna mencegah malnutrisi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” papar dr. Ray.


“Namun, untuk menghadapi permasalahan ini diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, organisasi non-profit, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pencegahan malnutrisi. Nutricia Sarihusada, sebagai perusahaan yang fokus pada nutrisi, berkomitmen untuk terus berkontribusi melalui berbagai produk nutrisi, riset dan inisiatif sosial guna mencegah malnutrisi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,”



Pekan sadar nutrisi didukung oleh Nutricia Sarihusada serta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia guna memberikan edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak dan pencegahan malnutrisi di Indonesia melalui asupan gizi seimbang sedari dini untuk mewujudkan Indonesia sehat. 


Penting sekali pemeriksaan gizi secara rutin, dimulai dari hal sederhana, seperti saya yang punya anak remaja perempuan, saya pastikan anak saya mengkonsumsi tablet zat besi yang diberikan oleh pusat layanan kesehatan atau sekolah. Perhatikan pola makan sehat untuk pencegahan malnutrisi. Jangan lupa rajin ke Posyandu untuk mengukur tinggi dan berat badan anak. 


14 komentar:

  1. Sangat penting asupan gizi pada anak2 sedari dini, apalagi ini mengedukasi banget acaranya dan waib diketahui oleh masyarakat, semoga saja terwujud Indonesia sehat salah satunya dengan mencegah malnutrisi, dan semoga kita semua makinaware akan dampak malnutrisi.

    BalasHapus
  2. Edukasi seperti ini perlu disebarluaskan ya terutama kepada para ibu supaya bisa memberikan nutrisi bergizi untuk anak-anaknya supaya gak terjadi malnutrisi. Bagus event yang diadakan ini bertepatan dengan Pekan Kesadaran Malnutrisi

    BalasHapus
  3. Semoga dengan gencarnya edukasi seperti ini akan menambah pengetahuan ke banyak ibu lainnya untuk lebih peduli pada nutrisi anak. Karena menyedihkan sih sudah tahun 2024, tapi kasus malnutrisi masih juga banyak ditemukan

    BalasHapus
  4. 1000 hari pertama itu makanya menentukan semua ya...semoga edukasi terus jalan ya. Semoga juga Indonesia bebas stunting

    BalasHapus
  5. Di sini saya baru tau kalau malnutrisi itu bisa berarti kelebihan dan kekurangan nutrisi... kemana aja ya saya, telat banget taunya...
    Alhamdulillah jadi terupdate juga nih ilmunya, semoga bisa menerapkan pola hidup sehat dengan makanan seimbang nutrisinya...

    BalasHapus
  6. Nutrisi memang gak bisa diabaikan. Makan jangan sekadar kenyang. Jangan pula sampai kekurangan. Semoga aja kita semua semakin sadar pentingnya nutrisi

    BalasHapus
  7. Masalah malnutrisi ini ternyata cukup kompleks dan bagi Indonesia tentu menjadi PR besar, dikarenakan penyebaran penduduknya yang luas. Semoga Pekan sadar nutrisi yang didukung oleh Nutricia Sarihusada serta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mampu memberikan efek yang bagus bagi seluruh tim jajaran nakes, keluarga hingga ke penerapan yang sesungguhnya.

    BalasHapus
  8. Bahaya juga ya malnutrisi ini bila tidak kedetek dari awal.
    Jadinya perlu paham nih saja yang menjadi gejalanya, biar lekas dapat penanganan

    BalasHapus
  9. Anak-anak dan ibu hamil, dua golongan yang sangat mudah terkena malnutrisi ya.
    Terimakasih mbak telah menuliskan hasil workshopnya di sini, saya juga jadi tambah pemahaman tentang malnutrisi. Dan memang bahaya kalau tidak segera terdeteksi dan ditangani sejak dini

    BalasHapus
  10. Semoga informasi kaya gini sampai ke masyarakat lebih bayak ya. Orang tua, Ibu-ibu wajib tahu banget biar nanti bisa melahirkan anak-anak yang sehat. Aku sendiri kalau jadwal posyandu, selalu ingetin Mbakku biar keponakan ke sana. Kudu terus dicek tumbuh kembangnya dan kasih makanan bergizi, bernutrisi juga

    BalasHapus
  11. Mendukung sekali dengan program baiknya mengenai pencegahan malnutrisi di tanah air ini. Semoga sosialisasi dan advokasi semakin gencar dilakukan supaya masyarakat di daerah juga jadi melek akan info malnutrisi ini

    BalasHapus
  12. program pencegahan malnutrisi sebaiknya memang dimulai dari ibu. wanita perlu mengonsumsi asam folat rutin biar kalau hamil anaknya jauh dari stunting

    BalasHapus
  13. Penting banget ini pengetahuan malnutrisi spya tidak ada lagi anak - anak kurang nutrisi dan gizi

    BalasHapus
  14. Mencegah malnutrisi sangat penting untuk dilakukan krn kalau udah malnutrisi cara mengkoreksinya sangat berat dan butuh biaya besar. Nggak cuma membebani ekonomi keluarga melainkan juga keuangan negara ya. Kolaborasi antar sektor sangat dibutuhkan utk upaya mencegah malnutrisi ini.

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Wujudkan Impian Ciptakan Rumah Nyaman Listrik Aman

  Sebagai ibu rumah tangga keseharian saya di rumah tak bisa lepas dari penggunaan listrik. Dari mulai masak nasi, mencuci, menyetrika. Saya...