Sabtu, 17 Agustus 2024

Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Leher Rahim



Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Leher Rahim 

Saya mempunyai dua orang putri, putri pertama saya sudah remaja. Alhamdulillah saat usia 11 tahun anak saya sudah mendapatkan imunisasi HPV. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa vaksin ini efektif dalam mencegah infeksi HPV dan mengurangi kanker serviks. Imunisasi ini diberikan secara gratis saat Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) karena merupakan bagian dari Rencana Aksi Nasional (RAN) kanker leher rahim di Indonesia. 


Tanggal 13 Agustus 2024 lalu saya berkesempatan hadir di Kampanye Edukasi 'Tenang Untuk Menang' yang diselenggarakan oleh MSD Indonesia bersama Kementerian Kesehatan Indonesia ( Kemenkes), dan Bio Farma. Kampanye edukasi kesehatan mengangkat tema " Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Leher Rahim", peluncuran kampanye ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari berbagai sektor,

1. Pimpinan Komisi IX DPR 

2. Kementerian Dalam Negeri

3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 

4. Kementerian Agama 

5. Serta Perwakilan Komunitas


Kanker leher rahim atau kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak menyerang di seluruh di dunia. Di Indonesia, kanker leher rahim menduduki urutan ke dua kanker paling berisiko bagi perempuan. Dengan 36.964 kasus baru pada tahun 2022 dan menjadi salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar. Untuk menanggulangi penyebaran penyakit berbahaya ini, pada tahun 2023 lalu, Presiden Joko Widodo mendeklarasikan Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim di Indonesia (tahun 2023-2030) yang pelaksanaanya dipimpin oleh Kementerian Kesehatan.



Eliminasi Kanker Leher Rahim 

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit  (P2P) Kementerian Kesehatan, dr.Yudhi Pramono, MARS, dalam sambutannya mengatakan, " Cakupan Imunisasi HPV saat ini telah mencapai 90% untu dosis pertama dan 95% untuk dosis ke dua yang menunjukkan imunisasi HPV ini diterima secara luas, Dalam mewujudkan eliminasi kanker leher rahim diperlukan dukungan dan peran berbagai pihak untuk melakukan harmonisasi pelaksanaan imunisasi HPV, skrining HPV DNA, tata lesi pra kanker dan kanker, sehingga dapat mencapai eliminasi kanker leher rahim yang tinggi dan merata. Kami ucapkan terima kasih kepada MSD yang telah membantu program eliminasi kanker leher rahim ini dan seluruh mitra dan kementerian serta lembaga yang telah mendukung program ini.



Pada pelaksanaannya RAN Eliminasi kanker leher rahim mengusung empat pilar penting, diantaranya Pemberian layanan vaksinasi, skrining dan tata laksana. Sebagai bagian dari pilar 1, Kemenkes menargetkan 90% anak perempuan usia 11 dan 12 tahun kelas 5 dan 6 atau setara termasuk yang tidak bersekolah menerima vaksin HPV lengkap secara gratis melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).


Pada BIAS 2023, beberapa  kota di Indonesia telah mencapai target 90% cakupan Imunisasi HPV, namun sejumlah besar kota masih memiliki cakupan yang rendah dan belum mencapai target. Diperlukan upaya berkelanjutan dan peran aktif dari berbagai pemangku kepentingan dalam upaya membangun kesadaran terkait urgensi imunisasi HPV, guna mencapai cakupan yang lebih tinggi serta merata pada BIAS tahun ini yang dilaksanakan pada bulan Agustus. 

Kampanye edukasi kesehatan tenang untuk menang menjadi salah satu upaya kolaboratif , yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya imunisasi HPV serta dampaknya bagi kesehatan generasi bangsa.


Dukungan terhadap RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melklade Laka Lena yang turut hadir sebagai narasumber pada acara ini. "Sebagai pimpinan komisi IX DPR RI, saya ingin menegaskan kembali dukungan penuh kami terhadap RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim yang telah direncanakan oleh Presiden RI pada bulan Desember 2023. RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim tahun 2023-2030 adalah langkah strategis yang melibatkan seluruh elemen masyarakat - pemerintah, swasta organisasi untuk menyelamatkan perempuan Indonesia untuk terus mengembangkan kapasitas dan kapabilitas produksi dalam negeri secara mandiri. 


Komitmen untuk mendukung target eliminasi kanker leher rahim juga disampaikan Managing Directory MSD Indonesia, George Stylianou. " MSD terus berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia mengeliminasi kanker leher rahim di Indonesia. Kampanye Edukasi Kesehatan 'Tenang Untuk Menang' yang diinisiasi MSD bersama Kementerian Kesehatan dan Bio Farma adalah ajakan kepada masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif dalam upaya melawan penyebaran kanker leher rahim, salah satunya dengan melakukan imunisasi HPV. Kami percaya partisipasi masyarakat dalam program imunisasi HPV ini merupakan langkah kecil yang akan membawa dampak besar, tidak hanya memberikan ketenangan secara individu karena kesehatannya terjaga, tapi juga berpartisipasi secara kolektif agar bangsa Indonesia bisa merdeka dan menang melawan kanker leher rahim."

Imunisasi HPV Efektif Mencegah Kanker Leher Rahim

"HVP adalah virus yang banyak ditemukan dan dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit, terutama melalui hubungan seksual. langkah pencegahan utama penyebaran HPV adalah dengan pemeriksaan rutin atau skrining,dan yang terpenting imunisasi HPV. Imunisasi HPV sangat mendesak dilakukan, terutama pada remaja sebelum mereka terpapar virus.

Bukti ilmiah menunjukkan bahwa vaksin ini efektif dalam pencegahan HPV dan mengurangi kanker serviks.Bahkan organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbagai lembaga kesehatan global sangat merekomendasikan imunisasi HPV sebagai upaya pencegahan kanker serviks .Imunisasi ini tidak hanya melindungi individu dari infeksi HPV, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan masyarakat dengan mengurangi insiden terkait HPV." Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Ivander Utama F.MAS, SpOG,MSc pada saat Kampanye Tenang Untuk Menang Dukung Perempuan Indonesia Merdeka dari Kanker Leher Rahim.

Vaksin HPV Bisa Mengurangi Risiko Kanker Serviks Hingga Lebih dari  90%

Hadir juga dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi, dr. EllenRostaty Sianipar, SpA (K) mengatakan " Kita semua perlu terus mengedukasi diri mengenai faktor risiko kanker serviks dan upaya pencegahannya, termasuk dengan imunisasi HPV. Imunisasi HPV memberikan perlindungan jangka panjang dari infeksi HPV yang dapat menyebarkan kanker serviks berbagi penelitian ilmiah menunjukkan bahwa imunisasi HPV yang diberikan pada usia remaja , sangat efektif karena bisa mengurangi risiko kanker serviks hingga lebih dari 90% dan minim efek samping.

Perwakilan dari Kementerian Agama mengatakan, "Tidak semua orang tua memiliki pengetahuan yang cukup tentang pentingnya vaksin."

Beberapa hal yang membuat orang tua kurang yakin 

✅Mis komunikasi tentang vaksin misalnya tentang efek samping vaksin 

✅ Berita tidak benar 

✅ Pengalaman Buruk tentang vaksin

✅ Orang tua merasa tidak percaya dengan paramedis



Disini pentingnya mengedukasi ortu tentang vaksin, langka Kementerian Agama bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, untuk mengedukasi tentang pentingnya imunisasi pada anak. 



Masyarakat tidak perlu khawatir pada kualitas vaksin HPV yang diberikan di program BIAS karena meskipun vaksin yang diberikan gratis pada program BIAS, kualitasnya sama dengan yang diberikan di klinik. Hanya saja vaksin pada program BIAS disubsidi oleh pemerintah, biayanya diambil dari uang pajak yang kita bayarkan. Untuk keamanan vaksin dalam program Imunisasi jangan diragukan lagi. Karena itu sudah mendapatkan izin edar dari BPOM

1 komentar:

  1. Alhamdulillah jadi tambah wawasan dan informasi mengenai Kanker Leher Rahim, semoga kita bisa terhindar dari penyakit ini ya mba

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Atasi Kulit Sensitif dengan Jordanie Castile Soap

  Jordanie Castile Soap All Natural  Senang sekali saya menjadi salah satu orang yang beruntung bisa hadir di acara jumpa pers wartawan dan ...