Tertipu Sindikat Penjual Cat Palsu

Sepandai pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Pepatah ini pas buat kejadian yang kualami. Bagaikan tidak, aku yang sehari-hari mengakses internet bisa tertipu. Ya tertipu penjual cat palsu. Kok bisa? Ya mungkin sudah takdir, toh semua terjadi atas izin Allah. Berikut awal mula ceritanya bagaimana saya tertipu penjual Cat Palsu. 

Kebetulan memang saya baru selesai renovasi rumah, dan rumah belum di cat. Rencana kami tunggu ada dana baru akan di cat. Rumah saya cukup jauh dari jalan raya, berada di dalam gang sempit. Alhamdulillah walaupun belum di cat rumah kami sudah cukup nyaman untuk ditempati. Tetap sabar sambil menunggu dana terkumpul untuk membeli cat yang harganya cukup mahal untuk ukuran 20KG. 

Sebelumnya sudah di cat dasar, untuk ukuran rumah saya yang tidak terlalu besar sudah menghabiskan kurang lebih 25 KG. Harganya waktu itu sekitar Rp.700.000. Kembali ke hari saat saya tertipu oleh penjual cat palsu. 

Hari itu hari Senin saya dirumah bersama anak saya usia 5 tahun, kakaknya pergi ke sekolah, sedangkan suami saya bekerja. Biasanya saya jarang buka pintu dan jendela bawah, karena sirkulasi udara sudah cukup dari pintu dan jendela di lantai atas yang terbuka. Selain itu jendela rumah saya belum dipasang teralis. Sehingga demi keamanan jarang dibuka. 

Tiba-tiba ada bapak bapak dengan motor beat, mau menawarkan cat katanya. Kata saya mungkin tetangga sebelah mau. Coba saja, tapi pintunya masih tertutup. Dan si bapak minta tolong dipanggilkan. Entah mengapa saya yang biasanya males ngomong sama orang tak dikenal. Tidak buru-buru masuk lagi ke rumah dan menutup pintu. Saya malah menanyakan cat apa? Sekilas saya lihat tertulis Dulux. Wah cat bagus dong saya pikir, boleh juga nih kebetulan saya memang butuh cat. 

Saat itu kebetulan saya memegang HP dan saya langsung buka toko orange cek harga. Tertulis harganya sekitar Rp 700.000. Disinilah kesalahan saya, seharusnya saya cek kata kunci "cat palsu" di google atau chrome. Kalau saya klik kata kunci itu sudah banyak korban dari penjualan cat palsu ini. Kemasannya pun sama persis. 

Saya sempat bertanya ini cat dari mana pak? Dari kantor istri saya katanya. Saya ngontrak, kalau rumah pribadi saya pakai sendiri. Bapak ini sudah biasa menipu sepertinya dan memang mencari sasaran orang-orang yang butuh cat dan kurang teliti seperti saya. Saya juga sempat bertanya ini cat asli kan pak? Pastinya dia jawab asli dong. 

Saya masih agak berpikir tuh,saya tanya tinggal dimana? Ngontrak katanya di gang apa gitu. Bagaimana kalau bapak tinggalkan nomor telepon saja, nanti besok kalau suami saya mau saya kabari. Wah saya gak punya HP katanya, Ibu telfon saja suami ibu. Katanya, entah mengapa karena memang saya butuh cat saya telefon suami saya, saya kirim foto cat palsu. Waktu itu penipu cat palsu menawarkan harga Rp. 300.000. 

Saya masih tanya sekali lagi ini cat asli atau palsu? Terlihat masih segel kemasannya, sungguh kalau belum pernah dengar cerita cat palsu pasti tergoda. Ibu buka saja kata si bapak penipu meyakinkan. Ditambah ngajarin kalau ingin warna ibu bisa mencampur warna lain ke cat ini. Ah kesel banget rasanya kok saya bisa tertipu. Tapi ya sudahlah mungkin rejeki si bapak memang seperti ini "menipu". Dosa mah urusan dia sama Allah. 

Selama satu Minggu saya masih berharap si bapak kembali, tapi mustahil penipu ini sudah pengalaman. Saya tuliskan semoga tidak ada lagi korban yang tertipu. 

Tips membeli cat agar tidak tertipu penjual cat palsu.

*Beli cat di toko bangunan terpercaya

*Jangan tergoda harga lebih murah

*Jangan tertipu kemasan yang masih, segel tidak menjamin keaslian cat 

*Perhatikan dengan teliti merk cat, karena ternyata cat palsu yang saya beli merk "Dulux xil" tapi xilnya ditulis sangat kecil.

Itu saja sih paling penting, karena cat palsu saat digunakan selain tidak menutup tembok dengan sempurna, juga mudah luntur. Saya baca dari pengalaman yang sudah menggunakan cat palsu ini. Bahkan bau cat juga terkadang menyengat. Untuk cat palsu yang saya beli sampai sekarang belum saya buka. Semoga si bapak beserta sindikat yang menipu saya diberi hidayah. Penjual cat palsu ini sudah terjadi di beberapa daerah bukan hanya di Jakarta saja.