Selasa, 14 Januari 2020

Persiapan Sebelum Pernikahan


Artikel ini masih kelanjutan dari postingan saya sebelumya, mengenai pilihan menikah secara sederhana atau mewah, lengkapnya klik Menikah Secara Sederhana atau Mewah . Berdasarkan pengalaman kerabat yang baru saja menikahkan anaknya akhir tahun lalu, apa saja yang perlu dipersiapakan agar pesta pernikahan berjalan lancar dan berkesan. Karena harapan semua pasangan adalah menikah cukup sekali seumur hidup. 


Jauh hari sebelum menentukan tanggal pernikahan, pastinya calon pengantin dan orangtua harus menyiapkan dana untuk berbagai keperluan pesta pernikahan seperti, bebagai barang untuk hantaran lamaran dari mulai pakaian, make-up, sprei, mukena, handuk dan termasuk juga kue dan buah-buahan. Biasanya barang-barang tersebut diatas ditata/dibungkus dengan cantik dengam tempat khusus. So, yang ada rencana menikah, sok atuh nabung dari sekarang, jangan sampai nikah minta biayai orang tua, apalagi sampe jual aset (tanah/rumah) untuk nikah, malu maluin saja 😁. 

Undangan
Selanjutnya memesan undangan, untuk undangan ini disesuaikan dengan dana yang tersedia. Di tempat kerabat saya yang terbilang kota kecamatan masih ada udangan dengan harga Rp 2000/lembar. Lumayan bagus sih menurut saya, karena menurut mereka, ngapain undangan bagus dan mahal nanti juga akan dibuang ke tempat sampah 😁. Saya perhatikan banyak sekarang undangan dilengkapi dengan foto pasangan pengantin dengan baju dan dandan cantik. Sah-sah saja ya, itu kan tergantung dana dan keinginan pengantin.

Souvenir 
Ada banyak sekali pilihan souvenir, contohnya pisau kecil, sendok garpu, gelas, mangkuk, asbak, sisir, kipas, menurut saya itu jauh lebih bermanfaat  dan tidak mubazir. Harganyapun sangat terjangkau, jika tidak ada waktu untuk membeli langsung, berbagai souvenir tersebut bisa dibeli secara online. Lebih praktis, tinggal tambah ongkos kirim. Di Jakarta banyak sekali tempat membeli souvenir untuk pesta pernikahan, di Pasar Tanah Abang, PGC, pasar Jatinegara, dll.

Katering 
Jika menikah di gedung sebaiknya mencoba dulu menu katering yang akan disajikan pada hari H, supaya tidak kecewa, karena berdasarkan pengalaman saya, pastinya menu akan jadi bahasan para tamu undangan, dan akan selalu diingat jika menunya enak atau tidak enak. Sedangkan kerabat saya kemarin karena resepsi diadakan di halaman rumah yang luas, mereka menggunakan jasa tukang masak yang biasa disebut "panggung" di daerah kami. Panggung ini yang mengatur dengan kesepakatan bersama tuan rumah, menu apa yang akan dimasak, jumlanya berapa, di hitung sesuai undangan dan diperkirakan dengan jumlah tamu yang akan datang. Karena sudah berpengalaman alhamdulillah cukup, bahkan untuk berbagi ke para tetangga yang membantu memasak. 


Tenda & Rias Pengantin
Kebetulan persis sebelah rumah kerabat saya  adalah jasa rias pengantin sekaligus sewa tenda dan segala perabot untuk masak, perangkat makan prasmanan yang sudah berpengalaman. Jadi dia bantu semua dan banyak memberikan masukan, agar pesta berjalan lancar sesuai rencana. Bersyukur lagi dapat harga diskon yang jumlahnya lumayan karena bertetangaan. Bahkan kerabat saya juga ditawari jika tidak ada seragam untuk keluarga dekat, mereka bersedia meminjamkan, sekaligus merias tanpa biaya tambahan lagi. Hmm terima kasih ya, memang saya lihat di musim nikah ini , halah musim, buah-buahan kali 😁 jasa mereka laris manis bak kacang goreng, setiap minggu ada aja yang nikahan dan menggunakan jasa mereka.  

Dokumentasi
Untuk foto  dan video sudah sekaligus dengan sewa rias pengantin, jika di Jakarta biasanya ada jasa fotografer dan biaya sendiri. Dari foto pre wedding hingga nanti cetak foto semua sudah dihitung biayanya. Lumayan terjangkau sih menurut saya biayanya, dibanding biaya fotografer yang harus dikeluarkan di kota besar (Jakarta). 


Hena 
Nah sekarang pastinya setiap penganting ingin tangan dan jarinya terlihat cantik, sudah banyak yang menyediakan jasa ini. Lumayan juga jasa rias hena ini Rp. 400.000 untuk 2 kali, pertama di saat ijab kobul, kedua saat resepsi, dengan warna hena yang berbeda. Sesuailah ya, karena merias jari harus memang orang yang punya keahliah khusus dan terampil. Salut juga untuk mereka, apalagi masih muda (usia 20 thn) sudah punya penghasilan dari mengukir hena. 

Hiburan
Di tempat kerabat, oh iya ngomong-ngomong  saya tingga di Jakarta dan khusus pulang ke Sumatra Selatan, untuk menghadiri undangan kerabat saya yang menikahkan anaknya. Sudah umum, jika acara pernikahan ada hiburan minimal organ tunggal. Selain ada penyanyi bawaan, para tamu undangan boleh ikut menyumbangkan lagu. Kelemahannya, setting audio gak pas jadi terdengar sember dan volume suaranya terlalu besar menurut saya, sehingga bagi yang tidak terlalu suka merasa terganggu. Dari segi pilihan lagu juga selera orang beda-beda, jika saya senang lagu pop, sehingga terdengar lembut dan menghibur, tapi di daerah kerabat kami mereka senang musik remix yang kurang cocok di telinga saya. 

Berdo'a
Ini sangat penting sekali, semoga acara berjalan lancar, jika musim hujan berdo'a supaya tidak hujan saat hari H, karena jika hujan kasihan para undangan sudah dandan cantik, eh kehujanan. Berdo'a juga supaya tidak ada bala atau apapun yang biasanya mengganggu kelancaran acara resepsi pernikahan, karena mengumpulkan orang banyak dalam satu waktu, kadang ada aja yang tersinggung karena perkataan, jangan sampai dari lisan yang tak terjaga melukai hati orang lain. 

Sudah dulu ya, nanti kita lanjut lagi, masih mau bahas tentang pernikahan lagi. Mengenai bagaimana setelah menikah, bagaimana menyesuaikan diri dengan keluarga baru, sebaiknya bagaimana. 😁

1 komentar:

  1. Saya dulu cuman kebagian urus undangan.
    Lainnya diurus mama saya.

    KUA di urus calon suami.

    Ternyata bahkan cuman urus undangan saja rempong banget, mana beda pulau gitu, komunikasi masih terbatas, karena dulu belum ada aplikasi chat.

    Tapi Alhamdulillah akhirnya terlewati juga :)

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Wujudkan Impian Ciptakan Rumah Nyaman Listrik Aman

  Sebagai ibu rumah tangga keseharian saya di rumah tak bisa lepas dari penggunaan listrik. Dari mulai masak nasi, mencuci, menyetrika. Saya...