Minggu, 26 Mei 2019

Berzakat Melalui Dompet Dhuafa


Bulan Ramadhan ini, mengingatkan aku pada masa kecil, dimana aku mulai mengenal zakat. Waktu aku kecil yang kutahu cuma zakat fitrah. Ayah selalu mengajakku mengantar zakat fitrah ke masjid dan aku mengaamiinkan doa yang dibaca amil zakat. Walaupun pada masa itu kami bukanlah keluarga yang berlebihan tapi ayah tetap mengajarkan agar kami jangan takut berzakat. Pernah juga zakat dari keluarga kami diberikan kepada orang yang kurang mampu. Nah sekarang setelah aku bekerja, aku juga tahu ada zakat penghasilan, zakat maal yang wajib kita bayarkan.

Siapa saja yang berhak menerima zakat?
  • Fakir yaitu mereka yang tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup.
  • Miskin yaitu mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup.
  • Amil yaitu mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
  • Mualaf yaitu orang yang baru masuk islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah.
  • Hamba sahaya yaitu budak yang ingin memerdekakan dirinya.
  • Ibnu Sabil yaitu mereka yang menghabiskan biaya perjalanan untuk ketaatan kepada Allah.


Ada beberapa macam zakat tapi sebagai orang biasa saya berzakat sesuai kemampuan saja, contohnya zakat fitrah, zakat penghasilan dan zakat maal (harta).
Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan semua umat muslim dan muslimah yang mampu. Zakat fitrah harus dikeluarkan pada saat awal bulan ramadhan hingga sebelum sholat Idul Fitri. Biasanya beberapa hari sebelum Idul Fitri masjid sudah menerima zakat dan akan segera disalurkan sebelum hari raya Idul Fitri. Zakat fitrah ini bertujuan agar mereka yang kurang mampu juga dapat merayakan Idul Fitri.

Besarnya nilai zakat fitrah adalah 2,5 kg atau 3,5 liter beras. Kualitas beras harus sama seperti beras yang kita makan sehari-hari. Tapi biasanya saya zakat fitrah dalam bentuk uang senilai 2,5 kg atau 3,5 liter beras. Jika beras yang saya konsumsi per liternya Rp 10.000 berarti saya berzakat Rp. 35.000 / orang.


Dompet Dhuafa
Oh iya selain di masjid dekat rumah untuk zakat fitrah, sekarang aku ga perlu takut lagi jika akan berzakat penghasilan maupun zakat maal karena sudah ada Dompet Dhuafa. Saya sudah tak asing lagi dengan lembaga filantropi Islam ini. Sudah banyak yang dilakukan Dompet Dhuafa di antaranya pendekatan budaya dengan filantropis (humanitarian) dan wirausaha sosial profetik. Dompet Dhuafa bertujuan untuk mewujudkan masyarakat berdaya yang bertumpu pada sumber daya lokal melalui sistem yang berkeadilan.

Teman-teman sudah pada tahu kah kampanye jangan takut berzakat dari Dompet Dhuafa? Kampanye Jangan Takut Berzakat selama bulan ramadhan ini untuk mengajak kita semua agar tidak takut, ragu dan menunda-nunda kewajiban untuk berzakat. Kampanye Jangan Takut Berzakat juga sekaligus membangun kesadaran masyarakat bahwa kewajiban zakat bukan hanya zakat fitrah, tapi ada juga kewajiban zakat maal (harta) yang wajib dihitung setiap tahunnya sesuai ketentuan Islam.


Melalui Dompet Dhuafa saya merasa terbantu saat menghitung zakat (kalkulator zakat), ada juga fitur konsultasi zakat, juga mengeĺola dan menyalurkan zakat secara profesional.

Sejak mengenal Dompet Dhuafa saya tidak ragu lagi untuk berzakat, jangan sampai karena ragu kita jadi menunda-nunda untuk berzakat. Karena sebagai umat Islam kita tahu zakat adalah kewajiban yang memiliki dampak besar bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk perkembangan bangsa dan negara (ekonomi, sosial dan pendidikan).

Saya percaya dengan berzakat harta menjadi bersih, meringankan beban orang lain yang membutuhkan, juga dengan berzakat saya merasa rezeki saya bertambah dan terus bertambah.


Cara Menghitung Zakat Penghasilan
Semua jenis zakat memiliki hitungan sendiri dan berbeda. Jika penghasilan saya atau suami sudah mencapai nishab, nishab zakat adalah 2,5% dari penghasilan yang kita terima. Zakat penghasilannya sebaiknya dibayarkan setiap bulan, lebih awal lebih baik pastinya. Contohnya, ini contoh ya 😃, semoga saja sih penghasilan saya lebih besar dari ini. Misalnya gaji saya setiap bulan adalah RP 4.200.000 maka saya harus membayar zakat penghasilan 2,5% × 4.200.000 = Rp 105.000 tidak terlalu besar ya, daripada saya bayar setahun sekali tentunya akan terasa lebih berat nantinya.

Zakat itu mudah
Jika dulu saya bingung mau zakat kemana, sekarang saya berzakat sangat mudah melalui kanal donasi Dompet Dhuafa dan kita juga dapat mengetahui semua tentang zakat di zakat.or.id. Bagaimana dengan teman-teman? Menyalurkan zakat kemana? Yuk sekarang kita #JanganTakutBerzakat sehingga dengan berzakat kita semua sehat selalu, panjang umur dan makin banyak rezekinya. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Wujudkan Impian Ciptakan Rumah Nyaman Listrik Aman

  Sebagai ibu rumah tangga keseharian saya di rumah tak bisa lepas dari penggunaan listrik. Dari mulai masak nasi, mencuci, menyetrika. Saya...