Sabtu, 09 Februari 2019

Deteksi Dini Kanker Leher Rahim


Salah satu penyakit yang menakutkan adalah Kanker Leher Rahim atau Kanker Serviks ya gaes, di Indonesia setiap 1 jam seorang perempuan meninggal dunia karena kanker leher rahim. Kanker ini merupakan kanker kedua terbanyak pada perempuan di Indonesia setelah kanker payudara.

Sedangkan di dunia setiap 2 menit seorang perempuan meninggal karena kanker leher rahim. Sekitar 500 ribu perempuan didiagnosa menderita kanker leher rahim dan rata-rata  270 ribu kematian setiap tahunnya. Kanker leher rahim atau kanker serviks adalah keganasan yang terjadi pada jaringan leher rahim yang merupakan bagian terendah dari rahim dan menonjol ke puncak liang senggama.

Gejala Kanker Leher Rahim
Pada stadium dini, seringkali tidak menunjukkan gejala atau tanda yang khas. Akan tetapi pada stadium lanjut, muncul gejala-gejala yang harus diperiksa lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada tidaknya kanker leher rahim yaitu:
  • Haid tidak teratur
  • Nyeri panggul
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Keputihan atau keluar cairan encer putih kekuningan terkadang bercampur nanah dan darah
  • Pendarahan spontan tidak pada masa haid atau di antara menstruasi
  • Pendarahan pada masa menopause

Faktor Penyebab Kanker Leher Rahim
Penyebab kanker leher rahim adalah Human Papiloma Virus (HVP). HPV mudah ditularkan melalui kontak seksual.
Faktor-faktor penyebab kanker leher rahim:
  • Menikah/mulai melakukan aktifitas seksual di usia muda (<20 tahun)
  • Berganti-ganti pasangan seksual
  • Melakukan hubungan seks dengan pria yang sering berganti-ganti pasangan
  • Riwayat infeksi di daerah kelamin atau radang panggul (IMS)
  • Perempuan yang melahirkan banyak anak
  • Merokok atau terpapar asap rokok (perokok pasif)
  • Memiliki keluarga dengan riwayat kanker leher rahim
  • Kurang menjaga kebersihan alat kelamin
  • Adanya riwayat tes pap smear yang abnormal sebelumnya
  • Penurunan kekebalan tubuh misalnya karena HIV/AIDS dan penggunaan obat-obat kortikosteroid jangka panjang

Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
Cara mendeteksi kanker leher rahim yaitu pap smear atau Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Tes IVA perlu dilakukan oleh wanita yang sudah melakukan hubungan seksual terutama pada usia 30-50 tahun yang bertujuan untuk menemukan sel prakanker dan mengetahui adanya perubahan sel di leher rahim.
Keuntungan melakukan tes IVA di antaranya:

  • Merupakan pemeriksaan yang sederhana, mudah, cepat, dan hasil dapat diketahui langsung.
  • Tidak memerlukan sarana laboratorium dan hasilnya segera dapat diketahui.
  • Dapat dilaksanakan di Puskesmas bahkan mobil keliling yang dilakukan oleh dokter umum dan bidan.
  • Cakupan deteksi dini dengan IVA minimal 80% selama 5 tahun akan menurunkan insiden kanker leher rahim secara signifikan.
  • Skrining kanker leher rahim dengan IVA 5 tahun sekali dapat menurunkan kasus kanker leher rahim.

Bagaimana Cara Pencegahan Penyakit Kanker Leher Rahim
Menghindari faktor risiko kanker leher rahim sangat penting terutama dengan menghindari perilaku seksual berisiko untuk terinfeksi HPV seperti tidak berganti-ganti pasangan seksual dan tidak melakukan hubungan seksual pada usia dini, hindari asap rokok, bagi yang sudah melakukan tes IVA atau pap smear yang hasilnya positif segera lakukan vaksinasi HPV.

Deteksi dini IVA dapat dilakukan di Puskesmas atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang mempunyai petugas kesehatan yang terlatih dan kompeten serta memiliki sarana dan prasarana, seperti Bidan Desa, Bidan Praktek Mandiri, Puskesmas, Rumah Sakit, dan Rumah Bersalin.

Kapan terakhir kalian tes IVA? Ayo lakukan tes IVA tak perlu takut dan malu.

Sumber Direktorat Jenderal P2P Kemenkes RI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Wujudkan Impian Ciptakan Rumah Nyaman Listrik Aman

  Sebagai ibu rumah tangga keseharian saya di rumah tak bisa lepas dari penggunaan listrik. Dari mulai masak nasi, mencuci, menyetrika. Saya...