Alasan utamanya ketika bumil berbaring terlentang, beban dari rahim bumil akan memperlambat sirkulasi darah ke area jantung. Akibatnya jantung jadi kesulitan memompa dan mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh termasuk janin. Selain membahayakan bayi, tidur terlentang saat hamil juga bisa menimbulkan berbagai risiko bagi bumil. Beberapa di antaranya adalah nyeri punggung, pusing, wasir (hemorrhoid), sulit bernapas, tekanan darah rendah (hipotensi), dan gangguan pencernaan.
Sembelit
Selain itu keluhan lain yang saya rasakan dan lumayan mengganggu adalah sembelit. Sembelit bisa terjadi karena asupan zat besi yang cukup tinggi selama hamil. Tentu saja zat besi penting untuk calon ibu agar terhindar dari risiko anemia. Tetapi pada sebagian calon ibu termasuk saya, ini menyebabkan kesulitan buang air besar hingga akhirnya terjadi wasir. Dan untuk tablet penambah darah juga saya tidak minum karena semakin memperparah sembelit saya. Ini jangan dicontoh para bumil ya. Baca juga Nutrisi PAS untuk Bumil.
Selain itu keluhan lain yang saya rasakan dan lumayan mengganggu adalah sembelit. Sembelit bisa terjadi karena asupan zat besi yang cukup tinggi selama hamil. Tentu saja zat besi penting untuk calon ibu agar terhindar dari risiko anemia. Tetapi pada sebagian calon ibu termasuk saya, ini menyebabkan kesulitan buang air besar hingga akhirnya terjadi wasir. Dan untuk tablet penambah darah juga saya tidak minum karena semakin memperparah sembelit saya. Ini jangan dicontoh para bumil ya. Baca juga Nutrisi PAS untuk Bumil.
Untuk mengatasi sembelit, saran bidan saya perbanyak konsumsi sayur dan buah, kurangi karbohidrat dan minum air putih 2 liter sehari. Kopi dan teh sebaiknya dihindari, tapi waktu saya konsultasi ke dokter lain, menurutnya boleh saja minum kopi asalkan jangan dihitung minum, jadi tetap konsumsi air putih 2 liter setiap hari. Sembelit jangan diabaikan karena bisa mengakibatkan wasir.
Wasir alias ambeien adalah pembengkakan dan peradangan yang terjadi pada pembuluh darah balik (vena) di daerah sekitar anus. Peradangan di dalam atau luar anus ini terjadi karena sulitnya proses pembuangan “sampah” metabolisme. Menurut dokter, wasir akan semakin parah jika kita akan melahirkan secara normal karena proses mengejan membuat otot di daerah anus semakin besar.
Cara mengatasi wasir saat hamil:
- Konsumsi makanan berserat, seperti buah-buahan dan sayuran.
- Minumlah air putih yang cukup banyak. Paling tidak 2 liter dalam sehari.
- Biasakan buang air besar secara rutin pada waktu-waktu tertentu, seperti di pagi hari. Sebelum buang air, minum saja air hangat.
- Minumlah yogurt atau susu fermentasi yang dapat merangsang kerja usus agar lebih aktif. Jumlah konsumsi saat hamil dapat anda konsultasikan dengan dokter gizi.
- Lakukan renang atau olahraga ringan, seperti jalan kaki yang sesuai dengan ibu hamil. Gerakan yang anda lakukan ini diharapkan dapat membantu otot-otot di saluran pencernaan untuk bergerak mendorong sisa makanan ke saluran pembuangan.
- Hindari mengejan ketika buang air besar saat hamil. Dengan tidak mengejan, ini berarti kemungkinan terjadinya pembengkakan maupun peradangan pada pembuluh-pembuluh darah di daerah anus bisa diperkecil.
Kaki Kram
Inilah mengapa bapak-bapak atau wanita usia muda sebaiknya mengalah pada ibu hamil saat di transportasi umum. Saya sendiri sebenarnya malu minta kursi prioritas, saya tahu kalian juga capek ingin duduk di Busway atau KRL. Pernah saya paksakan berdiri karena dekat tapi ternyata kemacetan membuat perjalanan menjadi lama. Karena saya berdiri terlalu lama mengakibatkan kaki saya kram pada malam harinya. Bagi yang belum pernah merasakan kram, rasa sakitnya luar biasa. Otot seperti ditarik berlawanan arah, biasanya hal ini terjadi saat saya akan merubah posisi tidur dan sebaiknya langsung berdiri untuk meluruskan kaki. Untuk mencegah terjadinya kram saat tidur saya biasanya mengoleskan krim dan mengurut kaki sebelum tidur.
Gatal di perut
Untuk gatal di perut tidak dianjurkan digaruk karena akan menyebabkan stretch mark. Untuk mengatasinya cukup oleskan minyak telon atau minyak kayu putih saja.
Sakit di selangkangan
Sakit di selangkangan
Malu sebenarnya ngomongin hal ini 🙊, tapi memang benar saya rasakan. Ternyata menurut buku yang saya baca dari berbagai sumber, sakit di selangkangan disebabkan oleh kondisi yang disebut Symphysis Pubis Disfunction (SPD). Hal ini terjadi karena pelepasan hormon relaksin yang jumlahnya akan maksimal pada usia kandungan trimester 3 (34-40 minggu), yang mengakibatkan pelunakan dan merenggangnya tulang panggul. Peregangan ini mengakibatkan terbentuknya celah pada sambungan tulang. Selain itu kondisi kepala janin yang sudah mulai memasuki jalan lahir menyebabkan adanya tekanan pada sambungan tulang yang menimbulkan rasa sakit ketika berjalan, berdiri untuk waktu yang lama, naik tangga, dan membalikkan badan saat tidur.
Untuk mengurangi keluhan ini cobalah beberapa hal berikut ini:
- Tidak melakukan aktivitas fisik berlebihan.
- Hindari berdiri, jongkok, dan berjalan terlalu lama.
- Duduklah ketika melakukan pekerjaan yang cukup lama.
- Jangan mengangkat dan menjinjing benda berat.
- Jangan melakukan gerakan melompat atau membuka kaki terlalu lebar.
- Tekuk lutut dan rapatkan kedua kaki ketika hendak naik dan turun dari tempat tidur.
- Lakukanlah olahraga khusus untuk ibu hamil seperti pregnancy pilates dan pregnancy fitness.
Itu saja sih keluhan yang sering saya rasakan saat kehamilan ini. Kalau baper dan mudah tersinggung mah sudah biasa, abaikan saja ga usah dibesar-besarkan hehehe, itu mungkin bawaan bayi #alesan. Kalau ibu-ibu waktu hamil apa keluhannya? Sama atau ada yang beda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.