Rumah Impian
Sampai sekarang saya masih punya impian memiliki rumah dengan teras dan halaman yang luas. Karena saya punya keluarga besar jadi saat hari raya biasanya kami berkumpul bersama. Tapi di zaman seperti sekarang rasanya tak mungkin, harga tanah yang semakin tinggi juga harga bahan bangunan yang tidak lagi murah. Bisa punya rumah saja sudah sangat bersyukur sekali, saya sempat merasakan mengontrak rumah di Jakarta selama kurang lebih 5 tahun di awal menikah.
Suka duka mengontrak rumah ada banyak sekali, bersosialisasi dengan banyak karakter orang yang berbeda memberikan pengalaman berharga bagi saya. Sekedar saran untuk yang belum menikah alangkah baiknya menabung agar setelah menikah bisa punya rumah sendiri atau kredit. Dulu saya sempat mencari rumah ke kawasan Bogor dan Bekasi, tetapi karena suami saya kerjanya jauh akhirnya kami memutuskan membeli rumah tak jauh dari tempat saya mengontrak. Sekarang ada banyak kemudahan salah satunya kredit rumah melalui Bank yang salah satunya Bank BTN. Berikut pengetahuan yang saya dapatkan saat mengikuti seminar bersama Bank BTN beberapa waktu lalu.
Dukungan akses pembiayaan perumahaan dari Bank BTN sesuai dengan amanat Pemerintah untuk memberikan rumah layak bagi kelas menengah bawah
Tahun 2018 perekonomian Indonesia diprediksi bisa tumbuh di atas 5%, sejumlah sektor pendorong perekonomian menjadi perhatian utama pemerintah termasuk properti. Menghadapi tahun 2018, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. tetap konsisten di jalurnya menjadi integrator untuk industri properti di tanah air, tidak hanya dari sisi permintaan dengan pengucuran KPR tapi juga pasokan dengan mengalirkan kredit konstruksi ke pengembang. Bank BTN juga mengemban amanat dari Pemerintah untuk mendukung Program Sejuta Rumah yang masuk dalam Nawacita ke 5 yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Dalam paparannya di seminar bertajuk Rumah Layak untuk Rakyat dengan tema “Dukungan Akses Perbankan dalam Program Sejuta Rumah", Direktur Utama Bank BTN Maryono mengungkapkan setidaknya ada empat tantangan dari sektor properti di tahun 2018. Tantangan di sektor properti yang pertama adalah backlog atau kekurangan pasokan rumah hingga 13,38 juta unit karena tingginya kebutuhan rumah namun tidak tercukupi pasokan. Kedua tidak tersedianya lahan yang cukup untuk membangun properti. Ketiga adalah regulasi pertanahan yang belum terstandarisasi untuk di setiap daerah. Dan yang terakhir adalah sedikitnya masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR yang masuk kategori bankable, sehingga sulit mengakses pembiayaan KPR. Padahal menurut data BPS (2015) kalangan MBR dengan penghasilan di bawah 3 juta rupiah paling banyak membutuhkan tempat tinggal, backlog di MBR informal tercatat mencapai lebih dari 6 juta unit.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Bank BTN terus menjadi yang terdepan dalam membantu pemerintah merealisasikan Program Sejuta Rumah. “Tercatat di era pemerintahan Joko Widodo selama 2015 hingga November 2017, pencapaian target BTN selalu di atas 100%, kami telah berkontribusi lebih dari 1,6 juta unit rumah baik berbentuk KPR ataupun kredit konstruksi perumahan dengan nilai lebih dari Rp 177,24 triliun”, kata Maryono di Jakarta, Selasa 19 Desember 2017.
Program Sejuta Rumah bergulir sejak tahun 2015, waktu itu target BTN adalah sebesar 431.000 unit namun berhasil ditembus hingga 474.099 unit rumah atau 110%. Sementara tahun 2016, BTN sukses merealisasikan 595.566 unit rumah lebih tinggi dari target yang dipasang yakni sebesar 570.000 unit. Adapun sejak Januari- November 2017 Bank BTN telah merealisasikan KPR untuk 223.373 unit rumah dan kredit konstruksi untuk perumahan untuk 326.326 unit rumah dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 60,94 triliun. Khusus untuk KPR Subsidi sebanyak 390.375 unit baik berbentuk KPR ataupun kredit konstruksi perumahan dengan nilai lebih dari Rp 29 triliun. Angka tersebut sudah mencapai lebih dari 82% target tahun 2017 yang dipatok 666.000 unit rumah.
Dengan konstribusi tersebut, Bank BTN selalu meraih capaian di atas target dalam Program Sejuta Rumah dan selalu menguasai pangsa pasar KPR Subsidi. Kesuksesan Bank BTN mendorong percepatan progam juga tidak lepas dari peran pemerintah dalam mendukung pembiayaan KPR lewat subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, Subsidi Selisih Bunga.
“Tahun 2018, Bank BTN siap mendukung skema baru yaitu Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) yang baru saja diluncurkan oleh Kementerian PUPR”, kata Maryono. BP2BT merupakan bantuan pembiayaan KPR ke golongan MBR yang berpenghasilan di bawah 3 juta perbulan, caranya dengan menabung secara rutin selama 6 bulan dan menyiapkan uang muka sebesar 5% untuk membeli rumah. Skema bantuan pembiayaan KPR dengan syarat menabung rutin sebenarnya telah diterapkan Bank BTN lewat produk KPR Mikro dan KPR Subsidi yang bermitra dengan salah satu perusahaan penyedia jasa ojek online bagi para pengemudi ojek yang dikelolanya.
“Bank BTN akan merangkul semua pihak baik BUMN, instansi pemerintah, maupun swasta untuk mendorong percepatan pencapaian program sejuta rumah,” ujar Maryono. Akses pembiayaan tidak hanya sekadar dengan bunga kredit atau uang muka yang murah. Bank BTN terus melakukan transformasi untuk mempermudah akses pembiayaan lewat inovasi digital. Akses perbankan secara digital diwujudkan dengan sejumlah aplikasi perbankan seperti BTN Digital Solutions dan juga portal aplikasi khusus KPR yaitu www.btnproperti.co.id.
“Kebutuhan generasi millenial saat ini adalah kecepatan dan kemudahan mencari informasi, dan mengeksekusi keputusan finansialnya baik untuk menabung maupun berinvestasi”, kata Maryono. Terkait hal itu, Bank BTN menggelar Kompetisi Vlog untuk mengajak kaum milenial dalam menentukan rumah impiannya. Kompetisi Vlog bertajuk Rumah Impianku bertujuan memberikan edukasi tentang pentingnya menabung untuk bisa meraih tujuan finansialnya. Selain itu kompetisi yang menawarkan hadiah total senilai Rp 50 juta tersebut juga diharapkan bisa memberikan gambaran tentang seperti apa kebutuhan akan rumah tinggal bagi para generasi milenial.
Semoga impian kita memiliki rumah impian yang layak huni tercapai. Kalau kalian bagaimana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.