Tinggal di pemukiman padat penduduk membuat saya was-was, jarak antara septi tank satu dengan yang lainnya sangat berdekatan. Oleh karena itu sudah sejak lama saya menggunakan AQUA galon untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan untuk mencuci dan mandi saya menggunakan air sumur bor yang diambil dari kedalaman 18 meter. Belum ada penelitian khusus apakah air yang saya gunakan tersebut mengandung ecoli ataupun zat-zat berbahaya lainnya.
Untuk menjaga kualitas air hal
sederhana yang saya lakukan adalah:
·
Menggunakan deterjen sekali bilas agar tidak
boros air
·
Menggunakan air cucian untuk membersihkan
/menyikat kamar mandi
·
Menggunakan kembali air bekas cucian untuk
mencuci sandal dan sepatu
·
Memisahkan sampah plastik dan sampah kompos agar sampah plastik bisa didaur ulang
·
Saat musim kemarau biasanya saya menggunakan air
bekas cucian untuk menyiram tanah agar tidak berdebu
·
Di lingkungan tempat saya tinggal ada penerima sampah yang bisa didaur ulang. Setiap rumah tangga bisa mengumpulkan sampah rumah tangga berupa plastik
atau botol yang bisa didaur ulang, untuk ditukar dengan sejumlah uang.
Sejak tahun 1993 Sidang Umum PBB meresmikan bahwa setiap tanggal 22 Maret diperingati sebagai World Water Day (Hari Air Sedunia). Sebagai usaha menarik perhatian public akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan. World Water Day dikoordinasikan oleh UN Water berkolaborasi dengan pemerintah dan mitra-mitranya. Teringat akan masa kecil saya di Palembang yang pernah mengalami kesulitan air pada tahun 1990 an. Waktu itu saya yang berusia 8 tahun sering membantu ibu mencari sumber mata air ke dataran rendah. Saya masih ingat sering air habis saat kami telah mengantri lama, kala itu kemajuan teknologi belum seperti sekarang, pengolahan air sungai dan PAM juga belum baik. Sedih sekali jika mengingat masa itu. “Sekarang Air Sudah Dekat” hehehe seperti yang sering saya lihat di televisi.
www.aqua.com
Hari Air Sedunia diperingati masyarakat sedunia agar segera mengambil langkah mengatasi krisis air, berdasarkan fakta sebanyak 663 juta orang hidup tanpa air bersih di mana mereka harus menghabiskan berjam-jam untuk mengantri atau berjalan menuju sumber air, sama persis seperti yang saya alami dulu. Dan memang hal itu berdampak pada kesehatan. Pada tahun 2015 diluncurkan Sustainable Development Goal (tujuan pembangunan berkelanjutan) yang salah satu targetnya adalah memastikan setiap orang memiliki akses terhadap air bersih pada tahun 2030. Hal ini membuat air menjadi isu penting dalam memerangi kemiskinan.
Secara global sebagian besar air
limbah dari rumah kita, kota, industri dan pertanian. Air limbah tersebut mengalir
kembali ke alam tanpa diolah atau digunakan kembali dan kemudian mencemari
lingkungan. Hal ini mengakibatkan air kehilangan nutrisi berharganya, bahkan
materi lainnya yang dapat dipulihkan kembali menjadi rusak.
Air limbah sebenarnya dapat
dikurangi dan digunakan kembali. Dari rumah tangga, kita bisa turut serta
mengurangi limbah dengan cara menggunakan kembali air sisa mandi atau air bekas
mencuci sayur untuk menyirami tanaman, bahkan air sisa mencuci ikan dapat
menambah kesuburan tanaman hijau di halaman rumah kita. Jadi dalam sistem
perkotaan, kita dapat menggunakan kembali limbah air untuk menyiram ruang
hijau. Sedangkan di bidang industri dan pertanian, kita dapat mendaur ulang air
limbah hingga layak dialirkan kembali ke sistem pengairan atau irigasi. Dengan
turut serta berpartisipasi mengelola air limbah, kita sudah membuat siklus air
berjalan lebih baik untuk setiap kehidupan kita. Dan kita juga dapat membantu
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan untuk mengurangi separuh proporsi
air limbah yang tidak diolah dan meningkatkan daur ulang air dan penggunaannya
secara aman.
·
Lebih dari 80% limbah air di dunia langsung terbuang
kembali ke alam tanpa dikelola
·
Pengelolaan limbah air yang baik berarti juga
lebih banyak energi yang bersih, kehidupan yang lebih baik dan ekosistem yang
lebih bersih
·
Limbah air yang dikelola dengan baik adalah
sumber air, energi dan nutrisi yang berkelanjutan
·
Dengan lebih sedikit tercemarnya sistem air
limbah, kita membantu melindungi lingkungan
·
Menggunakan air limbah yang telah diolah dapat
dipakai untuk irigasi yang dapat melindungi petani dan meningkatkan kesehatan
·
Penduduk perkotaan tumbuh dengan pesat dan
karenanya pengelolaan air limbah dapat berguna untuk memenuhi kebutuhannya
Fakta Tentang Air Bersih
Berikut fakta-fakta mengenai air
bersih (sumber: water.org)
1. 1
dari 10 orang di dunia tidak memiliki akses air bersih
2. 1
dari 3 orang di dunia tidak memiliki toilet dan akses sanitasi
3. Sanitasi
dan perilaku kebersihan yang buruk serta air minum yang tidak aman
berkontribusi terhadap 88% kematian anak akibat diare di seluruh dunia
Sedangkan data air bersih di
Indonesia
·
Data dari Direktorat Jenderal Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK), di tahun 2015 hampir 68% atau mayoritas mutu air sungai di 33 provinsi
di Indonesia dalam status tercemar berat
·
Sekitar 24 % sungai dalam status tercemar
sedang, 6 % tercemar ringan dan hanya 2% masih memenuhi bahan baku mutu air
·
Di Indonesia diare masih merupakan penyebab
utama kematian anak berusia di bawah lima tahun
·
Laporan Riskesdas 2007 menunjukkan diare
menyebabkan 31% kematian anak usia antara 1 bulan - 1 tahun dan 25% kematian
anak usia 1-4 tahun. Angka diare pada anak-anak yang tinggal di rumah yang
menggunakan air sumur terbuka untuk air minum lebih dari 34% dari mereka yang
menggunakan air ledeng. Selain itu angka diare lebih tinggi 66% dari anak-anak
yang keluarganya buang air besar di sungai atau selokan dibanding mereka yang
menggunakan fasilitas pribadi dan septi tank
·
Data Bappenas: sejak Kabinet jokowi bekerja pada
tahun 2015, cakupan air minum nasional adalah sebesar 81,30 % untuk perkotaan.
Angka ini sudah melewati amanat Millennium Development Goals (MDGs) yaitu 75,29
%. Namun di sektor pedesaan, amanat MDGs belumlah tercapai karena kita baru
dapat mencapai sebesar 60,58% dari target sebesar 65,81%
·
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019,
Pemerintahan Jokowi menargetkan pada tahun 2019 sudah mencapai 100% (Universal
Access)
Data di atas saya dapatkan saat
gathering bersama Aqua pada tanggal 18 Maret 2017 lalu. Banyak sekali pemaparan
dari nara sumber yang sangat membuka wawasan saya tentang air. Juga bagaimana
Aqua peduli pada sumber air di sekitarnya. Alasan terkait dari AQUA yang
mendasar adalah karena air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi
semua mahluk hidup, terutama manusia. Oleh karena itulah perusahaan AQUA
berkepentingan untuk menyediakan air minum agar kita yang mengkonsumsinya
menjadi sehat.
Sumber www.aqua.com
Hadir sebagai narasumber Pak
Gunawan Wibisono seorang Ahli Hidrogeologi yang mengajak kita semua untuk turut
serta ‘Menjaga Air dalam Kehidupan Sehari-hari’. Dalam presentasinya Pak Gunawan
memaparkan tentang isu yang tengah berkembang saat ini di antaranya:
1. Tantangan
sumber daya air : konteks Indonesia
2. Potensi
air limbah sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan air besih
3. Tawaran
solusi kepada Pemerintah, Swasta, Masyarakat Umum atas pengelolaan air limbah
4. Peran
Blogger dalam menjaga kelestarian sumber daya air, melalui pengelolaan air
limbah
Sanitasi yang buruk berpengaruh
terhadap:
·
Angka kematian bayi
·
Angka kematian ibu hamil (tertinggi)
·
Kesehatan
·
Prestasi pendidikan, olahraga dan kinerja SDM
Seperti kita ketahui 1 gram tinja
mengandung 107 virus, 106 bakteri, 103 cysta parasit dan 102 telur cacing.
Hadir juga Pak Karyanto Wibowo (Sustainable Development Director AQUA) yang memaparkan banyak hal bermanfaat tentang "Upaya Pengelolaan Air Aqua" serta apa saja yang sudah di lakukan AQUA untuk turut serta menjaga kelestarian sumber daya air.
Komitmen AQUA Grup Terhadap Pelestarian Lingkungan
Sektor swasta adalah salah satu
pihak yang berperan penting untuk mewujudkan kesadaran masyarakat dan penerapan
perlindungan lingkungan. AQUA grup sebagai produsen Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK) memiliki komitmen untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian
lingkungan. Komitmen ini bertujuan untuk menjaga kualitas, kuantitas dan
keberlanjutan sumber air. Oleh karena itu AQUA bekerja sama dengan seluruh
pemangku kepentingan, dengan cara AQUA grup melakukan pengelolaan sumber daya
air terpadu berbasis DAS. Salah satu
contohnya adalah program konservasi di
Desa Pancawati, Caringin Kabupaten Bogor. Untuk menjaga daerah resapan air
dilakukan penanaman 1200 pohon di wilayah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
(TNGGP). Masyarakat dilibatkan dengan cara diberi pendidikan mengenai
lingkungan sekaligus pembekalan tentang ketrampilan sosial, ekonomi dan
pengelolaan lingkungan, untuk merawat pohon-pohon tersebut agar tinggi tingkat
pertumbuhannya. Seluruh inisiatif sosial dan lingkungan, merupakan implementasi
komitmen berkelanjutan AQUA grup yang berada di bawah payung AQUA Lestari.
Sumber www.aqua.com
Ada empat pilar yang mendukung
AQUA Lestari
1. Pelestarian Air dan Lingkungan
Upaya AQUA grup untuk menjalankan
manajemen sumber daya air berkelanjutan, baik untuk operasional bisnis, maupun
untuk kepentingan sosial masyarakat melalui keseimbangan neraca air,
pengendalian kualitas air dan pengelolaan sumber daya air. Program ini
dilaksanakan antara lain penelitian- penelitian terkait sumber daya air,
pendidikan lingkungan hidup, rehabilitasi, saluran irigasi, penanaman pohon
penghijauan serta pembuatan sumur resapan (biopori).
2. Praktik
Perusahaan Ramah Lingkungan
AQUA grup menjalankan operasi
bisnis dengan mengedepankan nilai-nilai Hak Asasi Manusia, kesehatan dan
keselamatan kerja sesuai dengan kebijakan WISE, kualitas dan kepatuhan kepada
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Program yang dilaksanakan antara
lain pengurangan jejak karbon dengan melakukan penghematan energi air, bahan baku
plastik dan kemasan, serta manajemen lingkungan dengan melakukan audit
lingkungan GREEN.
3. Pengelolaan
Distribusi Produk
AQUA grup berusaha mengelola
dampak potensial proses pendistribusian produk dari pabrik ke konsumen. Hal ini
dilakukan antara lain dengan menjajaki penggunaan mode transportasi alternatif
(kereta api), safety riding, perbaikan atau perawatan jalan, serta pemberdayaan
pemulung dalam konteks pengelolaan sampah.
4. Pelibatan
dan Pemberdayaan Masyarakat
AQUA grup mengambil inisiatif
untuk penguatan kemandirian sosial ekonomi
masyarakat agar tercipta kohesi sosial. Program yang dilaksanakan antara
lain pertanian organik terpadu usaha mikro dan koperasi.
Sumber twitterb@aqualestari
Di akhir acara #BincangAirAQUA para undangan diajak seru-seruan
bermain game ramsar. Senang sekali hadir di acara tersebut karena sangat memberi
manfaat untuk saya khususnya, yaitu pengetahuan tentang air dan cara pelestariannya.
Sumber : www.aqua.com
#BincangAirAqua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.