Sabtu, 04 Maret 2017

Program Kita Sama Untuk Anak Autisma

Sumber foto pixabay

Pernah dengar sih ada beberapa teman yang anaknya menyandang Autisma, untuk bertanya lebih lanjut saya enggan takut menyinggung perasaannya.  Akhirnya saya googling di internet, tenyata autisma adalah ganggaun perkembangan kompleks yang gejalanya harus sudah muncul sebelum anak berusia 3 tahun. Gangguan neurologi pervasive ini terjadi pada aspek neurobiolologis otak dan mempengaruhi proses perkembangan otak anak. Akibat gangguan ini sang anak tidak dapat secara otomatis belajar untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya sehingga seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri.
Penyebab gangguan autisma belum dapat ditetapkan. Negara-negara adikuasa yang sanggup melakukan penelitian menyatakan bahwa penyebab gangguan perkembangan ini merupakan interaksi antara faktor genetik dan berbagai paparan negatif yang didapat dari lingkungan. Autisma  merupakan gangguan perkembangan dan bukan penyakit. Yang lebih tepat adalah bahwa individu autistik dapat ditatalaksanakan agar bisa berbaur dengan individu lain di masyarakat luas semaksimal mungkin, dan pada akhirnya dapat beradaptasi dengan berbagai situasi yang juga dihadapi orang lain pada umumnya.
(sumber Yayasan Autisma Indonesia).

Pada tanggal 28 Februari 2017 Interface.BPN dan Optima Media di bawah naungan manajemen NAVAPLUS Group meluncurkan program KITA SAMA  yang terdiri dari Lomba Foto Bercerita dan Lomba Menggambar Berwarna khusus untuk penyandang autisma dan para kerabatnya. Lomba yang dibuka untuk umum dan seluruh Indonesia ini mengambil saluran digital sebagai wadah promosi dan submisi karya-karya para peserta. Lomba ini akan berlangsung selama lebih dari sebulan, dan pemenangnya akan diumumkan pada awal Mei 2017.

Foto Bersama Seluruh Nara Sumber
Sumber Foto Ria Bilqis

Acara dimulai setelah makan siang bertempat  di gedung BRI Agro Jakarta Selatan. Hadir para narasumber :
1.       David Wibowo selaku Presiden Direktur NAVAPLUS Group
2.       Rani Karina Basri selaku Community Marketing Director dari Interface
3.       Maya Sujatmiko
4.       Willy Yoh
5.       Saskhya Aulia Prima, M.Psi. Psikolog dari Tiga Generasi
David menjelaskan “Interface.BPN dan Optima Media sebagai agensi komunikasi dalam bidang media dan community memiliki tujuan sama untuk memberi manfaat kepada sesama melalui kegiatan-kegiatan komunikasi. Program KITA SAMA menjadi salah satu kegiatan yang bertujuan untuk menyebarkan pesan kepada masyarakat luas bahwa anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki kesempatan sama dengan anak yang dilahirkan normal. Mereka dapat berprestasi dan menginspirasi anak-anak Indonesia lainnya untuk mengejar cita-cita mereka dan sukses di masa depan. Pemahaman inilah yang harus dibangkitkan bagi para penyandang autisma dan para orang tua bahwa penyandang autisma bisa berprestasi, berkarya dan meraih sukses. Bahkan para penyandang autisma bisa memberi inspirasi bagi yang dilahirkan normal”.
Sedangkan Rani Kartika Basri  mengatakan bahwa KITA SAMA merupakan kegiatan untuk dapat membentuk dan merubah persepsi, baik penyandang, orang tua dan masyarakat bahwa anak autisma itu juga sejajar dengan anak-anak normal. Melalui kegiatan pengembangan bakat dan ketrampilan mampu menumbuhkan optimisme dan kepercayaan diri bagi penyandang autisma untuk menatap dunia. Menjalani kehidupan normal tanpa perlu merasa rendah diri. Kami mendapatkan banyak dukungan dari :
1.       Yayasan Autisma Indonesia
2.       Tiga Generasi
3.       Peduli Autisme
4.       PT Indolakto (Indomilk)
5.       PT Hutchison Three
6.       Artsphere
7.       MNC Channel
8.       IRIS Indonesia
9.       Pathfinder, dan lain-lain
Karena program ini bersifat lomba, tentunya kami membutuhkan dukungan para ahli khususnya di bidang fotografi dan lukisan. Karena itu lah ada Maya Sujatmiko yang dikenal sebagi kurator dan konsultan seni. Juga ada Willy Yoh yang berprofesi sebagai dosen Universitas Indonesia dan juga pecinta fotografi yang pernah memenangkan kompetisi baik di dalam maupun luar negeri. Willy Yoh menawarkan diri untuk menjadi jajaran juri dalam menentukan para pemenang dari masing-masing lomba ini.

Psikolog muda dan cantik Saskhya menjelaskan kenapa pihak-pihak ini mengadakan lomba untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang lebih ke arah seni. Tiga Generasi yang fokus menangani anak dan permasalahannya memaparkan art atau seni itu merupakan :
1.   Salah satu penyaluran bagi anak penyandang autisma dalam menyalurkan ekspresi pikiran dan perasaan mereka.
2.       Membantu mereka mengurangi stres dan ketegangan sehari-hari.
3.       Membantu memberikan paparan lingkungan sosial.
4.       Membantu meningkatkan daya pengolahan sensitivitas indera-indera mereka.
Dengan kegiatan seni seperti menggambar ini pun orang tua dapat mengetahui bakat, minat dan potensi anak-anak mereka di masa datang nanti.
Menurut penelitian Dr. Laurent Mottron (2011) yang sudah bertahun-tahun meneliti autisma, beliau menyatakan bahwa otak anak penyandang autisma sangat baik dalam kemampuan mengingat dan menganalisis pola suatu hal. Mereka sangat fokus pada saat bekerja tanpa harus dipaksa, memiliki daya kreativitas yang tinggi, minat mereka yang spesifik dapat berkontribusi besar  pada produktivitas saat mereka bekerja nanti.
Persyaratan kedua lomba ini sangat mudah untuk diikuti oleh siapa saja. Lomba Menggambar Berwarna ditujukan bagi semua anak-anak penyandang autisma yang berada di seluruh Indonesia yang berumur di bawah 15 tahun. Media yang digunakan untuk lomba ini adalah kertas gambar dengan crayon wax/ lilin atau crayon oil pastel. Ukuran kanvas yang wajib adalah minimum ukuran 25x30 cm. Kemudian untuk ukuran kertas gambar yaitu minimum ukuran A3 (200gr). Ayo ikutan ya, ada banyak hadiahnya lho, seperti uang tunai, paket dari Indomilk dan lain-lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Wujudkan Impian Ciptakan Rumah Nyaman Listrik Aman

  Sebagai ibu rumah tangga keseharian saya di rumah tak bisa lepas dari penggunaan listrik. Dari mulai masak nasi, mencuci, menyetrika. Saya...