Kawasan Industri Batamindo
Sumber Foto: Google
Sudah lama ga nulis tentang curhat walaupun ceritanya standar lah ya, ga sebagus cerita film yang lagi tayang Surga Yang Tak Dirindukan. Salah satu bagian cerita hidupku yang tak terlupakan
adalah tentang Muka Kuning, apa itu Muka
Kuning? Muka Kuning adalah nama sebuah tempat di Pulau Batam. Ya aku sempat
bekerja di Muka Kuning selama 4 tahun. Di Muka Kuning terdapat Kawasan Industri yang pertama dan yang
terbesar di Batam sejak tahun 1990.
Tahun 2000 setelah lulus SMK aku
memilih ingin bekerja, walaupun ditawari untuk kuliah tapi sepertinya aku
sudah bosan 12 tahun duduk di bangku sekolah. Jangan dibahas lah ya masalah
kuliah, kita bahas yang lain saja. Setelah merantau ke Jakarta selama 1 tahun, aku
merasa ga cocok bekerja di pabrik
kosmetik. Mungkin bawaan masih labil aku kembali ke desa, yaelah desa. Beberapa
bulan jadi pengangguran aku mulai bosan dan mencari pekerjaan lagi, melamar
kerja kesana kemari. Pernah juga
bekerja di swalayan kecil yang pemiliknya seorang keturunan tionghoa, karena gajinya kurang memuaskan aku ga betah. Suatu hari saat membaca koran, aku melihat lowongan
pekerjaan yang menarik hati. Tempat melamar di Depnaker dan lowongan kerja tersebut tentang Perusahaan Elektronik yang membutuhkan sekitar 30 karyawan di Batam. Singkat kata
setelah melakukan serangkaian tes, akhirnya aku diterima dan berangkat ke Batam pada bulan Oktober 2002.
Tiba di Batam tepatnya di Muka
Kuning, kami sudah disediakan tempat tinggal yang biasa disebut dengan dormitory. Dormitory adalah asrama untuk para
karyawan yang bekerja di kawasan Batamindo Investment Cakrawala (BIC). Satu dormitory
ditempati oleh maksimal 16 karyawan, cukup luas dan nyaman. Fasilitas yang tersedia adalah tempat tidur tingkat beserta lemarinya, televisi, peralatan dapur seperti kulkas, mesin cuci, magic com, dan dilengkapi dengan 4 kamar mandi. Ada banyak
sekali dormitory di kawasan BIC, ada yang berlantai 3 dan berlantai 4. Saya tinggal di blok P yang 3 lantai. Kebetulan saya mendapat kamar di lantai 3, lumayan sehat naik turun tangga setiap hari. Walaupun ada 16 orang yang tinggal satu rumah, tapi kami jarang bertemu karena beda
shift, paling hanya bertemu saat libur.
Banyak suka dan duka tinggal bersama dengan orang-orang yang berbeda karakter dan sifat. Apalagi dengan usia yang rata-rata
masih belasan tahun dan labil. Oh iya banyak sekali cerita selama tinggal di
dormitory, ada satu orang teman yang pas
jam 12 malam kesurupan. Dan kesurupannya berulang-ulang selama 1 bulan. Hampir tiap malam aku ga bisa
tidur karena kejadian ini, sehingga aku diberi label “ngantukan” di tempat
kerja. Mungkin karena terlalu bahagia,
kami lupa permisi dengan mahluk yang sudah lama tinggal di dormitory. Menurut
mereka yang sudah lama tinggal di dormitory, ruangan yang kami tempati sudah lama kosong sehingga ada "jin" yang ga rela tempatnya kami
tempati. Ini juga pengalaman yang tak terlupakan, saya berada dekat sekali
dengan orang kesurupan yang menakutkan. Untungnya ada kakak-kakak yang tinggal di dormitory seberang yang siap membantu kami dan membacakan doa. Bahkan mengantarkan temanku untuk diobati, hingga si "jin" ga balik lagi.
Bagi
orang-orang yang tak percaya tentang mahluk halus, boleh-boleh saja. Tapi
karena saya pernah mengalami ini, saya percaya bahwa mahluk halus itu ada.
Intinya kita berbeda alam dan jangan saling mengganggu. Kita saja sesama
manusia kalau diganggu marah, sama seperti halnya mahluk halus tersebut. Jadi
tak ada salahnya jika datang ke suatu tempat yang baru pertama kita datangi,
ucapkan salam sesuai dengan agama dan kepercayaan kita. Kalau pas jalan bareng
dan aku lupa, tolong ingetin ya hehehe. Sampai di sini dulu ya ceritanya, nanti
saya sambung lagi.
Wah ingat banget momen foto ini diatas bukit Blok R ujung. Sekarang sudah sepi dan bukit nya tidak pernah ada yang berkunjung lagi seperti dulu setiap Sore Nya
BalasHapusDulu tahun 2005-2006 sering ngapel di blok P..kebetulan doi kerja di PT teac..tp sblm ngapel di blok P dulu sering maen ke blok R Krn mantan pacar bekerja di PT Sanyo..2005 doi abis kontrak pulkam dan putus akhirnya..awal Dateng di 2004 asli nggk betah sama sekali..tp Krn dah teken kontrak 2 taun ya jalani aja..lanjut ngapel ke blok P..Krn naksir cewek teac selalu pupus keduluan terus akhirnya nyerah abis kontrak saya nyari kerja di cikarang dgn rasa pupus di Batam tadi..setelah melupakanya setahun kemudian jodoh atau gimana cewek teac td kerja jg di Cikarang..STLH kontrak habis di teac dan akhirnya ktmu e malah jadian dan akhirnya kita nikah dan beranak Pinak di Cikarang..hahaha..Batam emang banyak kenangan..maaf ya gan curhatnya kepanjangan..tp makasih bgt gan ada blog ini jadi bernostalgia hahaha
BalasHapusHalo Bu Ria,
BalasHapusNama saya Didi, saya saat ini sedang mengumpulkan dan mengarsipkan cerita kenangan yang ada di Batam di akun Instagram saya (@batammemoir).
Saya tertarik untuk menulis-ulang cerita kenangan Bu Ria ini di akun saya apabila diperkenankan dan diizinkan.
Apakah Bu Ria masih menyimpan foto-foto selama di Batam?