Jumat, 10 Februari 2017

Batam Kota Kenangan

Kawasan Industri Batamindo
Sumber Foto: Google

BATAM, apa yang pertama kali terlintas di pikiran anda saat mendengar kata Batam? Dulu sering menonton berita di televisi, banyak wanita yang dijual ke sana dan dipekerjakan sebagai Pekerja Seks Komersial. Semenjak itu kalau dengar kata Batam jadi “parno”. Tapi setelah saya tahu tentang Batam dan pernah bekerja di sana rasa takut itu hilang.

Sudah lama ga nulis tentang curhat walaupun ceritanya standar lah ya, ga sebagus cerita film yang lagi tayang Surga Yang Tak Dirindukan. Salah satu bagian cerita hidupku yang tak terlupakan adalah tentang Muka Kuning, apa itu Muka Kuning? Muka Kuning adalah nama sebuah tempat di Pulau Batam. Ya aku sempat bekerja di Muka Kuning selama 4 tahun. Di Muka Kuning terdapat Kawasan Industri yang pertama dan yang terbesar di Batam sejak tahun 1990. 

Tahun 2000 setelah lulus SMK aku memilih ingin bekerja, walaupun ditawari untuk kuliah tapi sepertinya aku sudah bosan 12 tahun duduk di bangku sekolah. Jangan dibahas lah ya masalah kuliah, kita bahas yang lain saja. Setelah merantau ke Jakarta selama 1 tahun, aku merasa ga cocok bekerja di pabrik kosmetik. Mungkin bawaan masih labil aku kembali ke desa, yaelah desa. Beberapa bulan jadi pengangguran aku mulai bosan dan mencari pekerjaan lagi, melamar kerja kesana kemari. Pernah juga bekerja di swalayan kecil yang pemiliknya seorang keturunan tionghoa, karena gajinya kurang memuaskan aku ga betah. Suatu hari saat membaca koran, aku melihat lowongan pekerjaan yang menarik hati. Tempat melamar di Depnaker dan lowongan kerja tersebut tentang Perusahaan Elektronik yang membutuhkan sekitar 30 karyawan di Batam. Singkat kata setelah melakukan serangkaian tes, akhirnya aku diterima dan berangkat ke Batam pada bulan Oktober 2002.

Dormitory

Tiba di Batam tepatnya di Muka Kuning, kami sudah disediakan tempat tinggal yang biasa disebut dengan dormitory. Dormitory adalah asrama untuk para karyawan yang bekerja di kawasan Batamindo Investment Cakrawala (BIC). Satu dormitory ditempati oleh maksimal 16 karyawan, cukup luas dan nyaman. Fasilitas yang tersedia adalah tempat tidur tingkat beserta lemarinya, televisi, peralatan dapur seperti kulkas, mesin cuci, magic com, dan dilengkapi dengan 4 kamar mandi. Ada banyak sekali dormitory di kawasan BIC, ada yang berlantai 3 dan berlantai 4. Saya tinggal di blok P yang 3 lantai. Kebetulan saya mendapat kamar di lantai 3, lumayan sehat naik turun tangga setiap hari. Walaupun ada 16 orang yang tinggal satu rumah, tapi kami jarang bertemu karena beda shift, paling hanya bertemu saat libur.

Banyak suka dan duka tinggal bersama dengan orang-orang yang berbeda karakter dan sifat. Apalagi dengan usia yang rata-rata masih belasan tahun dan labil. Oh iya banyak sekali cerita selama tinggal di dormitory, ada satu orang teman yang pas jam 12 malam kesurupan. Dan kesurupannya berulang-ulang selama 1 bulan. Hampir tiap malam aku ga bisa tidur karena kejadian ini, sehingga aku diberi label “ngantukan” di tempat kerja. Mungkin karena terlalu bahagia, kami lupa permisi dengan mahluk yang sudah lama tinggal di dormitory. Menurut mereka yang sudah lama tinggal di dormitory, ruangan yang kami tempati sudah lama kosong sehingga ada "jin" yang ga rela tempatnya kami tempati. Ini juga pengalaman yang tak terlupakan, saya berada dekat sekali dengan orang kesurupan yang menakutkan. Untungnya ada kakak-kakak yang tinggal di dormitory seberang yang siap membantu kami dan membacakan doa. Bahkan mengantarkan temanku untuk diobati, hingga si "jin" ga balik lagi.

Foto jadul saat belum punya smartphone


Bagi orang-orang yang tak percaya tentang mahluk halus, boleh-boleh saja. Tapi karena saya pernah mengalami ini, saya percaya bahwa mahluk halus itu ada. Intinya kita berbeda alam dan jangan saling mengganggu. Kita saja sesama manusia kalau diganggu marah, sama seperti halnya mahluk halus tersebut. Jadi tak ada salahnya jika datang ke suatu tempat yang baru pertama kita datangi, ucapkan salam sesuai dengan agama dan kepercayaan kita. Kalau pas jalan bareng dan aku lupa, tolong ingetin ya hehehe. Sampai di sini dulu ya ceritanya, nanti saya sambung lagi.

3 komentar:

  1. Wah ingat banget momen foto ini diatas bukit Blok R ujung. Sekarang sudah sepi dan bukit nya tidak pernah ada yang berkunjung lagi seperti dulu setiap Sore Nya

    BalasHapus
  2. Dulu tahun 2005-2006 sering ngapel di blok P..kebetulan doi kerja di PT teac..tp sblm ngapel di blok P dulu sering maen ke blok R Krn mantan pacar bekerja di PT Sanyo..2005 doi abis kontrak pulkam dan putus akhirnya..awal Dateng di 2004 asli nggk betah sama sekali..tp Krn dah teken kontrak 2 taun ya jalani aja..lanjut ngapel ke blok P..Krn naksir cewek teac selalu pupus keduluan terus akhirnya nyerah abis kontrak saya nyari kerja di cikarang dgn rasa pupus di Batam tadi..setelah melupakanya setahun kemudian jodoh atau gimana cewek teac td kerja jg di Cikarang..STLH kontrak habis di teac dan akhirnya ktmu e malah jadian dan akhirnya kita nikah dan beranak Pinak di Cikarang..hahaha..Batam emang banyak kenangan..maaf ya gan curhatnya kepanjangan..tp makasih bgt gan ada blog ini jadi bernostalgia hahaha

    BalasHapus
  3. Halo Bu Ria,

    Nama saya Didi, saya saat ini sedang mengumpulkan dan mengarsipkan cerita kenangan yang ada di Batam di akun Instagram saya (@batammemoir).

    Saya tertarik untuk menulis-ulang cerita kenangan Bu Ria ini di akun saya apabila diperkenankan dan diizinkan.

    Apakah Bu Ria masih menyimpan foto-foto selama di Batam?

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.

Wujudkan Impian Ciptakan Rumah Nyaman Listrik Aman

  Sebagai ibu rumah tangga keseharian saya di rumah tak bisa lepas dari penggunaan listrik. Dari mulai masak nasi, mencuci, menyetrika. Saya...