Kemarin tanggal 19 Januari 2017
saya datang langsung ke Jalan Percetakan Negara IX no.10A Jakarta Pusat, lokasi tempat dana yang sering dipertanyakan
para konsumen, padahal tak banyak tetapi sangat berarti jika dikumpulkan untuk mereka yang membutuhkan. Ternyata sudah sejak tahun 2014 Alfamart
bekerja sama dengan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) mengumpulkan donasi dari konsumen Alfamart.
Ibu Icha, Ibu Ira, Pak Nur Rachman
Sebelum mendengar bagaimana awal
mulanya Ibu Ira Soelistyo mendirikan
YKAKI, Bapak Nur Rachman (Corporate Communication GM SAT) memaparkan bahwa selama
periode 1 sampai 31 Januari 2017, pengelola jaringan Alfamart yaitu PT Sumber
Alfaria Trijaya Tbk (SAT), kembali mengajak konsumen berpartisipasi dalam aksi
kemanusiaan yang dijalankan bersama YKAKI.
Dana yang terhimpun akan
disalurkan sepenuhnya pada YKAKI, guna mendukung operasional 4 rumah singgah anak kanker yang ada di
wilayah Makasar, Pekanbaru, Semarang, dan Malang. Keempat rumah singgah
tersebut telah disediakan dari hasil donasi konsumen. Kerja sama Alfamart
bersama YKAKI tahun ini akan digunakan untuk kebutuhan operasional rumah
singgah yang ada, serta membangun kembali rumah singgah di wilayah lainnya.
Nur Rachman juga mengatakan rumah singgah dibangun untuk membantu meringankan beban biaya anak-anak
penderita kanker, serta keluarga pendamping yang tengah menjalani pengobatan
rawat jalan maupun rawat inap di luar kota asalnya.
Visi YKAKI
Awal Mula YKAKI
Ibu Ira mulai bercerita dengan
mata berkaca-kaca, dulu anaknya penderita kanker dan dia berusaha mengobati
anaknya hingga ke Belanda. Di Belanda Ibu Ira hanya menempati kamar mandi karena keterbatasan biaya dan
fasilitas. Pernah juga saat penyakit anaknya kambuh, Ibu Ira kembali ke luar
negeri dan menempati Vihara selama beberapa bulan. Karena itu Ibu Ira berpikir
ingin membuat rumah singgah untuk anak penderita kanker. Akan tetapi Tuhan berkehendak
lain, anak Ibu Ira meninggal dunia. Sejak itu Ibu Ira tak mau peduli lagi tentang penyakit kanker. Tetapi anaknya
berkali-kali datang dalam mimpi menagih janji agar Ibu Ira membuat rumah singgah
untuk anak-anak penderita kanker.
Bersama sahabatnya yang bernama
Ibu Icha, Ibu Ira mulai berusaha membuat rumah singgah dan diawali dengan mengontrak
rumah kecil yang hanya muat untuk 5 pasien. Awalnya ditolak warga karena mereka tak mau di sekitar mereka ada
penderita kanker dan takut tertular. Pada saat itu tahun 2005 masih ada yang
belum mengerti bahwa penyakit kanker tidak menular. Justru yang dikhawatirkan adalah kita yang bisa menularkan penyakit kepada penderita kanker karena daya tahan tubuh penderita kanker lemah. Pantas saja tadi sebelum masuk ke rumah singgah ini ada tempat mencuci tangan dan disediakan
sandal untuk tamu.
Ruang Tidur di Rumah Kita YKAKI
Rumah singgah yang lebih dikenal
dengan “Rumah Kita“ tersebut
dilengkapi berbagai sarana dan prasarana, mulai dari tempat tidur, lemari,
televisi, perlengkapan masak, hingga tenaga pengajar dan tenaga pengurus
harian. Selain itu juga disediakan fasilitas belajar melalui program Sekolahku,
sehingga selama masa pengobatan anak-anak bisa tetap bermain dan belajar.
Pengadaan hingga operasional seluruhnya dikelola oleh pihak yayasan tutur Ibu
Ira.
Rumah Singgah ini menjadi bukti bahwa sekecil apapun yang kita berikan akan bisa bermanfaat besar bagi yang membutuhkan. Kalau Kita Bersama Pasti Bisa (Ira Soelistyo).
Tempat cuci tangan sebelum masuk "Rumah Kita"
Rumah Singgah ini menjadi bukti bahwa sekecil apapun yang kita berikan akan bisa bermanfaat besar bagi yang membutuhkan. Kalau Kita Bersama Pasti Bisa (Ira Soelistyo).
Lokasi rumah singgah dipilih berdasarkan ketersediaan serta kedekatan jarak dengan rumah sakit yang memiliki dokter spesialis kanker pada anak di wilayah tersebut. Rumah singgah dibangun dengan suasana yang nyaman serta ramah bagi anak-anak dengan beberapa fasilitas bermain. Lingkungan yang sehat juga tercipta dengan banyaknya ventilasi dan jendela saat saya berkunjung melihat kamar di atas. Ruangannya bersih dan rapi. Ada ruang sekolah, ruang tidur dan ruang penyimpanan bahan makanan. Rumah singgah dibuat senyaman mungkin untuk mendukung kesembuhan anak-anak penderita kanker.
Setelah melalui banyak rintangan
YKAKI sekarang sudah banyak mendapat bantuan baik dari pemerintah, maupun
perusahaan dan juga para artis. Itu terlihat dari pigura yang ditempel di
dinding. Salah satunya Alfamart tadi, yang juga pernah memberikan mobil untuk memfasilitasi
antar jemput anak ke rumah sakit.
Ruang penyimpanan sembako di YKAKI
Pasien anak penderita kanker yang sedang dalam rawat inap / rawat jalan di rumah sakit terdekat.
· Mendaftarkan diri pada koordinator Rumah Kita
serta melengkapi persyaratan yang ditentukan.
· Orang tua/pendamping bersedia mencuci peralatan makan/minum dan sprei yang
digunakan, menjaga dan merawat seluruh perlengkapan dan perabotan rumah,
bersama-sama dengan sesama orangtua/pendamping lainnya.
· Orang tua/pendamping bersedia menjaga keamanan
dan ketertiban di Rumah Kita dan lingkungan sekitarnya, bersama-sama dengan
sesama orang tua/pendamping lainnya.
· Dilarang keras merokok di Rumah Kita.
· Memenuhi biaya tinggal sebesar Rp. 5000/ keluarga/
hari.
Selain itu ada pemaparan dari Fahri mengenai berbagai program dari Alfamart selain donasiku. Ada program outlet binaan Alfamart untuk pedagang, renovasi warung dan banyak program CSR lainnya. Ada juga laporan tentang donasi konsumen 2016. Sekarang saat kasir menanyakan apakah kembalian ibu boleh didonasikan? Saya tidak perlu bertanya lagi karena saya sudah yakin. Semoga dana yang terkumpul bisa lebih banyak lagi untuk adik-adik yang sedang menderita kanker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.