Talkshow bersama Aris Merdeka Sirait "Bebaskan Rumah Dari Asap Rokok"
“Merokok
mengakibatkan penurunan kesehatan yang berdampak pada penurunan kualitas
anak-anak, generasi yang baru dilahirkan. Penurunan kualitas generasi penerus
bangsa berakibat terjadinya pembodohan dan pemiskinan yang berkelanjutan dari
generasi ke generasi sepanjang sejarah”.
Seperti kita ketahui ada banyak sekali bahaya mengkonsumsi tembakau
dan merokok terhadap kesehatan, ini merupakan kebenaran dan kenyataan yang
harus diungkapkan secara sungguh-sungguh kepada seluruh lapisan masyarakat. Agar masyarakat
benar-benar paham, menyadari, mau dan mampu berhenti dari kebiasaan merokok dan menghindarkan diri dari bahaya
akibat asap rokok. Selama ini kita termasuk saya (tapi saya bukan perokok) terbuai dengan propaganda dan iklan rokok yang
aduhai. Padahal itu kebohongan yang terus diulang-ulang, sehingga diyakini
dan terinternalisasi dalam diri. Contohnya “gak ada lo gak asik” yang iklannya terpampang
lebar di billboard tepi jalan.
Perlu kita ketahui bersama “Indonesia telah mencapai tingkat
yang sangat memprihatinkan dalam konsumsi produk tembakau terutama rokok”.
Pernyataan Menteri Kesehatan RI, yang disampaikan oleh Dirjen Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr. H. Mohamad Subuh, MPPM pada acara
talkshow sebagai rangkaian puncak peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS)
tahun 2016.
Sam Bimbo "Ayo Kita Berhenti Merokok Agar Sehat"
Sam Bimbo "Ayo Kita Berhenti Merokok Agar Sehat"
Fakta Jumlah Perokok Di Indonesia Memprihatinkan
Peningkatan prevalensi perokok dari 27% pada tahun 1995
meningkat menjadi 33% pada tahun 2013. Artinya dari
setiap 3 orang Indonesia 1 diantaranya adalah perokok.
Perokok Perempuan turut meningkat dari 4,2 % pada tahun 1995
menjadi 6,7 % pada tahun 2013. Artinya jika pada 20 tahun lalu dari setiap 100
orang perempuan Indonesia 4 orang diantaranya perokok. Maka sekarang dari 100
perempuan Indonesia 7 diantarnya adalah perokok.
Lebih memprihatinkan lagi data Kemenkes menunjukkan bahwa
prevalensi remaja usia 16-19 tahun yang merokok meningkat 3 kali lipat dari
7,1% di tahun 1995 menjadi 20,5 % pada tahun 2014. Lebih mengejutkan usia
perokok semakin muda (dini). Perokok pemula usia 10-14 tahun meningkat lebih
dari 100% dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun, yaitu dari 8,9% di tahun 1995
menjadi 18% di tahun 2013.
FAKTA
Merokok berakibat buruk pada kesehatan, merokok merupakan faktor
yang berakibat sangat besar terhadap munculnya berbagai penyakit. Seorang
perokok mempunyai risiko 2 sampai 4 kali lipat untuk terserang penyakit jantung
koroner dan risiko lebih tinggi untuk terserang penyakit kanker paru dan
penyakit tidak menular (PTM) lainnya.
Mari kita serukan kepada segenap hadirin dan seluruh
masyarakat, seniman-seniwati serta para pelajar dan mahasiswa supaya
bersama-sama menghentikan kebiasaan merokok demi masa depan bangsa Indonesia.
Note: sumber foto Ria Buchari
Note: sumber foto Ria Buchari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Komentar spam akan saya hapus.